SISI SINETRON INDONESIA

liontin

Sinetron “Liontin” RCTI, sumber: youtube.com

 

Apa yang pertama kali terpikir di benak Anda jika mendengar kata ‘sinetron’? Sebagian orang mengatakan bahwa sinetron Indonesia tidak bermutu karena hanya menyampaikan pesan negatif dan alur cerita yang itu-itu saja, seperti percintaan anak di bawah umur, persaingan kaum muda, hingga peran antagonis yang dinilai berlebihan. Lalu, apa tanggapan Anda?

Sebelum bicara terlalu jauh, dahulu di Indonesia sebelum menjamurnya stripping (sinetron kejar tayang), waktu tayang sebuah sinetron umumnya berselang mingguan. TVRI (Televisi Republik Indonesia) adalah stasiun televisi pertama yang menayangkan sinetron dan booming pada tahun 1980-an, yakni “Losmen”. Setelah bertahun-tahun, muncullah sinetron kejar tayang dan menjadi trendsetter dari stripping lainnya pada tahun 2005, yaitu “Liontin”.

Sebenarnya setiap sinetron di Indonesia mengandung nilai positif yang dapat dipetik, seperti kekeluargaan, sikap menolong, sabar dalam menghadapi masalah, dan kasih saying yang tulus. Hanya persepsi dari masing-masing orang yang berbeda. Sinetron kini banyak yang memiliki episode panjang dan hal ini dikarenakan tingginya rating yang diperoleh. Berdasarkan laman tabloidbintang.com, rating adalah presentase dari penonton suatu acara dibandingkan dengan total atau spesifik populasi pada waktu tertentu.

Mungkin inilah salah satu penyebab penilaian negatif terhadap sinetron. Tingginya rating tidak selalu sebanding dengan kualitas cerita sinetron. Ada sinetron yang jalan ceritanya menarik, tetapi karena rating tidak tinggi akhirnya ditamatkan. Mayoritas pemilik media televisi mengutamakan rating, karena dari tingginya rating mampu menarik minat banyak pengiklan, sehingga menghasilkan keuntungan bagi pemilik media. Tidak heran, bila sebuah sinetron ditamatkan karena rating yang diperoleh rendah.

Dari sedikit uraian di atas, marilah kita menjadi penonton yang cerdas. Pilihlah tontonan yang memberikan nilai positif untuk Anda dan bijaklah dalam menentukan pilihan itu. (HC)

Tinggalkan komentar